🎠Ciri Ciri Siswa Yang Baik
BABII PEMBAHASAN A. Ciri-Ciri Assessmen yang Baik Menurut Sudijono (2013) menyatakan bahwa ciri-ciri assessment yang baik adalah sebagai Berikut: 1. Validitas adalah ketepatan, kebenaran, keshahihan atau keabsahan. Apabila kata valid itu dikaitkan dengan fungsi tes sebagai alat pengukur, maka sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut
3Selalu berseragam lengkap Siswa yang berseragam lengkap selalu terlihat rapi dan bersih serta tidak ada kekurangan apa pun dari seragam yang dipakai siswa tersebut seperti Dasi,Topi,Ikat Pingggang,kaos kaki,Sepatu dan lain-lain 4.Selalu mendengarkan materi yang disampaikan oleh bapak atau ibu guru
Berikutini 10 ciri-ciri buku ajar atau buku paket yang baik dan berkualitas Sudut Pandang (Point Of View) Buku ajar harus mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu yang melandasi atau menjiwai buku ajar secara keseluruhan. Sudut pandang ini dapat berupa teori psikologi, bahasa, dan sebagainya. Kejelasan Konsep
Ciriciri tes yang baik dalam evaluasi pembelajaran.Oleh karena itu makalah ini menjadi penting karena membahas ciri ciri tes yang baik yang patut dijadikan acuan oleh seorang evaluator. 8 mengemukakan bahwa suatu evaluasi memenuhi syarat syarat sebelum diterapkan kepada siswa yang kemudian direfleksikan dalam bentuk tingkah laku.
Konflikpsikologis yang terjadi dikalangan siswa disekolah, atau antara anak dan orang tua bisa menyebabkan lamban belajar. Gejala-gejala kecemasan, ketakutan, gangguan jaringan syaraf, agresif, malu-malu, gugup, ragu-ragu adalah sebagian dari ciri-ciri siswa lamban belajar. 6. Proses belajar yang dilakukan
Ciriciri yang terakhir yaitu lingkungan yang kondusif. Sekolah unggulan pasti memiliki lingkungan belajar yang kondusif. Ini cukup penting supaya pertumbuhan dan perkembangan siswa menjadi lebih efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan optimal.
Siswayang jujur akan dinilai baik oleh guru, sedangkan siswa yang berbohong dinilai buruk perilakunya. Anak-anak dan guru saling menghargai pendapat ketika pelajaran. Fungsi Nilai Sosial Nilai sosial menjadi kebudayaan yang tetap dilestarikan dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi umum nilai sosial yaitu: Menyumbangkan Seperangkat Norma Sosial
Tesyang praktis adalah: 1) Mudah dilaksanakan, misal tidak menuntut peralatan yang banyak dan memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang dianggap mudah oleh siswa. 2) Mudah pemeriksaaannya, artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci jawaban maupun pedoman penskoringnya.
Sekolahyang baik akan menghasilkan siswa yang dapat berpikir kritis - tentang masalah minat manusia, keingintahuan, kesenian, kerajinan, warisan, peternakan, pertanian, dan banyak lagi - dan kemudian melakukannya.
b5h64G. Bapak dan Ibu Guru, kita pasti pernah bertemu sama siswa yang rajin mengerjakan tugas dan aktif bertanya di kelas. Tapi, mungkin juga kalau kita punya siswa yang malas dan tidak pernah mengumpulkan tugas. Kenapa setiap karakteristik peserta didik itu berbeda-beda? Nah, satu hal yang harus kita pahami adalah setiap siswa punya latar belakang dan cara belajarnya sendiri. Mereka memiliki karakter masing-masing yang sebenarnya terbentuk dari proses pembelajaran yang dilaluinya. Sebagai guru, kita harus mengetahui karakter peserta didik yang berbeda-beda. Sebab, hal itu berkaitan dengan cara kita merancang dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai. Supaya siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran, mari kita pahami bersama karakter peserta didik yang unik. Apa Itu Karakteristik Peserta Didik?Manfaat Memahami Karakteristik SiswaApa Saja Karakter Peserta Didik yang Harus Diperhatikan?Menganalisis Karakteristik Peserta Didik Karakter bukanlah sesuatu yang berasal dari lahir, tapi terbentuk dari lingkungan dan orang-orang di sekitar. Menurut Lestari et al dalam Memahami Karakteristik Anak 2020, karakter adalah kualitas moral yang menjadi kepribadian khusus dan membedakannya dengan individu lain. Ilustrasi karakteristik peserta didik yang berbeda-beda. Arsip Zenius Karakteristik peserta didik bisa diartikan sebagai keseluruhan pola kelakuan yang dimiliki, yang nantinya berpengaruh pada kegiatannya dalam mencapai cita-cita atau tujuan. Terus, kenapa guru harus memahami karakteristik siswanya? Karakteristik peserta didik jadi salah satu variabel desain pembelajaran yang berkaitan sama latar belakang siswa. Dengan begitu, pembelajaran bisa dirancang sesuai aspek yang ada di diri siswa seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap pembelajaran, dan ciri-ciri jasmani serta emosional mereka. Baca Juga Hybrid Learning Jadi Solusi Efektif Pembelajaran? Manfaat Memahami Karakteristik Siswa Selain berperan penting untuk rancangan pembelajaran, ada beberapa manfaat lain yang didapatkan dari menganalisis karakteristik peserta didik dalam kelas, antara lain Mendapat gambaran yang lengkap tentang kemampuan awal siswa sebagai landasan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang jenis pengalaman yang telah dimiliki oleh siswa sehingga bisa memberikan materi secara tepat lewat contoh atau ilustrasi. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah menerima dan menyerap pengetahuan baru yang latar belakang sosial dan budaya siswa, contohnya tingkat pendidikan orang tua, sosial ekonomi, atau dimensi kehidupan lainnya, agar bisa disesuaikan dengan metode yang informasi tentang tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa, baik jasmani maupun rohani, yang berpengaruh terhadap keberhasilan dan cara belajar aspirasi dan kebutuhan siswa sehingga dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih tingkat penguasaan pengetahuan yang sudah diperoleh siswa gambaran tentang tingkat penguasaan bahasa siswa, baik secara lisan maupun tertulis, yang bisa jadi pertimbangan dalam menyajikan sikap dan nilai yang ada dalam diri siswa, sebab hal ini dapat dijadikan pertimbangan untuk merencanakan pengajaran. Jadi, banyak banget hal yang didapatkan dari memahami karakteristik peserta didik. Nah, sekarang apakah Bapak dan Ibu Guru sudah tahu apa saja karakteristik yang harus diperhatikan? Baca Juga Teori Belajar Humanistik, Proses Memanusiakan Manusia Apa Saja Karakter Peserta Didik yang Harus Diperhatikan? Dengan mengidentifikasi karakteristik peserta didik, guru bisa membedakan, mengoptimalkan, dan mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa. Sardiman dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar 2011 menyebutkan ada tiga macam karakteristik peserta didik yang harus diperhatikan, yaitu Karakteristik yang berkaitan dengan kemampuan awal siswa, contohnya kemampuan intelektual dan yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian misalnya sikap, perasaan, dan minat. Kondisi dan karakteristik peserta didik senantiasa mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Lalu, bagaimana cara untuk mengkaji karakter tersebut? Baca Juga Penerapan Teori Belajar Kognitif dalam Kelas Menganalisis Karakteristik Peserta Didik Cara memahami karakteristik peserta didik. Arsip Zenius Kalau Bapak dan Ibu Guru sudah mengetahui karakteristik apa saja yang harus diperhatikan, saatnya melakukan pengkajian yang meliputi Karakteristik UmumKarakteristik umum berkaitan dengan budaya, suku, agama, gender, dan latar belakang status sosial yang mempengaruhi sikap dan minat belajar siswa. Contohnya, saat merencanakan kerja kelompok, pertimbangkan perbedaan gender yang mungkin berdampak pada perhatian dan tingkat partisipasi siswa. Kelompok dengan jenis gender yang beragam bisa bekerja dengan baik di kelas awal, tapi bisa saja menghambat pembelajaran siswa untuk beberapa kelas menengah. Dengan memperhatikan karakteristik umum siswa, kita bisa merancang dan mengimplementasikan pelajaran bermakna yang menjawab kebutuhan unik setiap siswa. Kemampuan Awal KhususKemampuan awal merujuk pada pengetahuan dan keterampilan yang sudah atau belum dimiliki mengetahuinya, kita bisa melakukannya secara informal lewat pertanyaan di kelas, atau lebih formal dengan memberikan tes. Hasilnya akan menentukan apakah siswa memiliki kompetensi yang diperlukan untuk mendapatkan atau mengetahui materi saat kelas akan membahas tentang luas geometris, tes kemampuan awalnya berfokus pada keterampilan perkalian untuk mengidentifikasi apakah siswa bisa memahami materi selanjutnya. Gaya BelajarGaya belajar mengacu pada ciri-ciri psikologis yang mempengaruhi bagaimana pandangan dan respon peserta didik pada berbagai stimulus yang diberikan. Ciri psikologis yang dimaksud adalah kekuatan dalam memberi persepsi, kebiasaan memproses informasi, motivasi, dan berbagai aspek psikologis lainnya. Informasi yang didapatkan dari menganalisis karakteristik umum, kemampuan awal khusus, dan gaya belajar siswa akan membantu kita dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Jadi, gimana Bapak dan Ibu Guru? Apakah selama ini sudah coba memahami karakteristik peserta didik? Dalam proses memahami karakteristik peserta didik, Bapak dan Ibu Guru bisa memanfaatkan fitur-fitur yang ada di LMS Learning Management System ZenRu lho. Mulai dari kelas virtual, video materi, latihan soal, sampai sistem penilaian, semuanya hadir untuk bantu mencapai target pembelajaran yang direncanakan. Referensi Baca Juga Artikel Lainnya Pembelajaran Seimbang dalam Kegiatan Belajar Mengajar 4 Standar Kompetensi Guru yang Perlu Dimiliki Kemampuan Bahasa Inggris Guru sebagai Bekal Mengajar di Era Digital
Tugas seorang guru bukan hanya memberikan materi pelajaran kepada siswa guna meningkatkan pengetahuan mereka, tetapi juga mendidik mereka untuk berkarakter baik serta memberi perhatian. Guru harus memiliki kemampuan integritas, holistik serta memahami kondisi karakter atau sifat peserta didik secara individu ataupun kelompok. mengingat Setiap siswa yang Anda temukan di sekolah memiliki karakter berbeda-beda, dan diantara mereka membutuhkan perhatian begitu, guru juga memiliki keterbatasan dalam mengenal setiap siswa, hal tersebut tentu berdampak pada mutu pembelajaran efektif serta Anda sudah berusaha dengan maksimal untuk memberikan pemahaman kepada siswa selama proses pembelajaran, namun hal tersebut belum cukup membuat seluruh siswa mengerti materi pelajaran yang Anda ajarkan, mengingat ada beberapa siswa yang membutuhkan perhatian lebih untuk mencerna atau memahami pelajaran tersebut. Makanya tidak heran jika keberhasilan proses transfer pengetahuan kepada siswa memiliki persentase kurang dari 100% atau bahkan di bawah 50%.Hal ini bukanlah masalah baru, mengingat banyak guru-guru di Indonesia juga yang mengalaminya. seberapa pun detail penjelasan serta pengulangan materi, tetap saja 20% siswa di kelas masih belum mengerti materi sepenuhnya, bahkan tak sedikit pula siswa yang langsung merupakan materi apapun penyebabnya, guru memiliki tanggung jawab untuk mengatasi hal ini, salah satunya dengan memberikan perhatian lebih kepada siswa yang Siswa Membutuhkan Perhatian LebihSebagai guru Anda harus memberikan perhatian kepada siswa secara merata, dan tidak pilih kasih. Meski begitu, memang ada beberapa siswa yang harus diberikan perhatian lebih. Jika Anda belum mengenal siswa secara mendalam, Anda bisa mengenal siswa yang membutuhkan perhatian lebih dengan ciri-ciri seperti berikut ini1. Sulit BerkonsentrasiKetika proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, perhatikanlah siswa Anda dengan seksama, Apakah mereka mendengarkan dan memperhatikan Anda? Jika Anda menemukan siswa yang tetapannya kosong atau seperti memikirkan sesuatu, artinya mereka sedang tidak yang tidak konsentrasi selama proses pembelajaran disebabkan karena beberapa hal, mungkin cara mengajar Anda yang membosankan atau mereka sedang menghadapi banyak masalah. Apapun itu, Anda bisa memberikan perhatian lebih kepada mereka agar mereka mengikuti kegiatan belajar dengan satu cara mengetahui perkembangan pengetahuan siswa di sekolah yaitu dengan memperhatikan nilai mereka. Apakah nilai siswa selalu seimbang dan bisa meningkat, atau justru Anda memiliki siswa yang nilainya selalu rendah, Anda tidak boleh diam saja, melainkan memberi perhatian lebih anak tersebut Apa yang menyebabkan nilainya menurun, dan mengapa ia tidak pernah belajar kelompok. Siswa yang selalu memiliki nilai rendah bisa jadi membutuhkan perhatian hasil penelitian dari Sichuan University, menunjukkan Jika setiap anak mempunyai bagian abu-abu yang mempengaruhi IQ dan emosional anak. Oleh sebab itu, anak membutuhkan perhatian dan komunikasi yang lebih intens dengan orang tua atau guru untuk bisa berkembang lebih Tips Guru untuk Membantu Siswa Agar Lebih Fokus Belajar OnlineBelajar online ini tidak akan berjalan mulus tanpa kerjasama banyak pihak. Selain orang tua yang harus terus mendampingi anak belajar dari rumah, guru juga turut membantu. Siswa butuh fokus untuk mengikuti materi daring dengan Baisuni3. Tidak Merasa Percaya DiriDi dalam kelas mungkin Anda seringkali menemukan siswa yang pendiam, tidak aktif dan tidak percaya diri, bisa jadi hal tersebut karena kurangnya perhatian yang ia dapatkan dari orang-orang sekitarnya. Hal ini menuntut Anda untuk bisa memberikan perhatian lebih kepada siswa bisa menjadi teman terdekat bagi siswa tersebut, memberikan apresiasi serta menjadi orang yang selalu ada dalam setiap kondisi. Lama-kelamaan hal tersebut akan menumbuhkan rasa percaya diri siswa, dan mereka bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar Anda dengan Anak Sering Bolos SekolahApakah Anda memiliki siswa yang sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan? jika hal ini terus terjadi maka akan berdampak buruk bagi anak, khususnya pada penilaian mereka nanti. Biasanya hal ini disebabkan karena siswa salah pergaulan dan kurang diperhatikan oleh guru di mengatasi hal ini, Anda harus memberikan perhatian lebih kepada siswa yang sering membolos. Tanyakan kepada mereka apa yang menyebabkan mereka melakukan itu, dan berilah nasihat agar mereka tidak mengulanginya Selalu Cemas dan TakutTanpa disadari, dalam kegiatan belajar mengajar terdapat siswa yang terlihat cemas dan takut. Mereka merasa cemas dan takut secara berlebihan dalam memahami materi guru sudah sepatutnya Anda memberikan perhatian lebih kepada siswa yang seperti ini. Perhatian dari orang terdekatnya, menumbuhkan rasa kuat pada diri siswa. Sehingga siswa tidak lagi merasa cemas dan takut saat menjalani kegiatan pembelajaran bersama Anak Terlihat LesuAda beberapa hal yang menyebabkan siswa terlihat lesu ketika belajar di kelas bersama Anda, misalnya metode belajarnya yang membosankan, penjelasan materi yang sulit dimengerti, dan siswa kurang membuat siswa kembali semangat belajar, Anda harus memberikan perhatian lebih kepada mereka. Tanyakan apa yang membuat mereka malas belajar, dan jangan lupa untuk memberi kata-kata motivasi agar mereka kembali terlihat Siswa sulit BeradaptasiSetiap siswa membutuhkan waktu tersendiri untuk bisa beradaptasi dengan orang lain. Beberapa siswa bisa langsung bersosialisasi dengan teman sebayanya atau lingkungan sekitarnya, dan beberapa siswa lainnya sulit beradaptasi meskipun sudah menghabiskan waktu lama. .Bagaimana Cara Memberikannya Perhatian Lebih Pada Siswa?Setelah mengetahui ciri-ciri siswa yang membutuhkan perhatian lebih mungkin Anda akan lebih Mengenali karakteristik siswa tersebut. Sebagai guru sudah sepatutnya Anda memenuhi kebutuhan siswa termasuk dalam memberi perhatian, berilah perhatian kepada mereka dalam bentuk apapun. Adapun berikut ini merupakan beberapa bentuk perhatian lebih kepada siswa, di antaranya yaitu7 Tips Menumbuhkan Kemampuan Cognitive Presence dalam KBMCognitive presence merupakan suatu kemampuan yang berguna untuk mengeksplorasi pemahaman yang terdapat dalam community of inquiry. Dalam penerapannya, cognitive presence ini juga memiliki partner yang saling berkaitan yaitu social presence dan teaching MeilinaKetahui tempramen siswa, mulai dari bagaimana siswa memahami materi pelajaran Anda mengerjakan tugas, berdiskusi dengan temannya dan lainnya. Umumnya cara yang mereka lakukan untuk menuntaskan tugasnya dipengaruhi oleh karakteristik siswa selama proses belajar, mulai dari caranya memperhatikan Anda, berkomunikasi secara verbal atau nonverbal, serta bersosialisasi dengan temannya Dengan begitu Anda akan mengenali karakteristik siswa tersebut, apakah Ia membutuhkan perhatian lebih atau komunikasi dua arah pada siswa, dengan begitu Anda bisa mengetahui sudut pandang dan perasaan siswa serta siswa bisa memahami pelajaran Anda dengan baik. Adapun untuk melakukan komunikasi dua arah yaitu Anda bisa bertanya mengenai pendapat siswa dalam hal apapun yang berkaitan dengan proses beberapa hal yang bisa Anda ketahui mengenai ciri-ciri siswa yang membutuhkan perhatian lebih. Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut, maka tidak ada lagi siswa yang kurang perhatian, karena mereka mendapatkan perhatian sesuai porsinya masing-masing. Semakin baik Anda mengenal mereka, Anda akan memberikan dampak positif bagi mereka dan mereka juga bisa menerima pelajaran Anda dengan baik
Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur, apabila memenuhi persyaratan tes yang baik. Setidak-tidaknya ada empat ciri yang harus dimiliki oleh tes hasil belajar, sehingga tes tersebut dapat dinyatakan sebagai tes yang baik yaitu valid, reliabel, obyektif, dan praktis Anas Sudijono, 1996 93. Suharsimi Arikunto 2012 72 menyebutkan tes yang baik adalah tes yang memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis. a. Validitas Tes hasil belajar yang baik adalah tes yang bersifat valid atau memiliki validitas. Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dengan secara tepat, secara benar, secara shahih, atau secara absah dapat mengukur apa yang semestinya diukur. Tes hasil belajar dapat dinyatakan valid apabila tes tersebut sebagai alat pengukur keberhasilan belajar siswa dengan tepat, benar, shahih atau absah telah dapat mengukur atau mengungkap hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. b. Reliabilitas Kata realibititas sering diartikan sebagai keajegan atau kemantapan. Apabila dikaitkan dengan fungsi tes sebagai alat pengukur keberhasilan belajar siswa, maka sebuah tes dapat dikatakan reliabel apabila hasil-hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut secara berulangkali terhadap subjek yang sama senantiasa menunjukkan hasil yang tetap atau sifatnya ajeg dan stabil Annas Sudijono, 1996 95. c. Objektifitas Objektif dalam pengertian sehari-hari adalah tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi. Tes hasil belajar dikatakan objektif, apabila tes tersebut disusun dan dilaksanakan menurut apa adanya. Ditinjau dari segi isi atau materi tesnya maka kalimat apa adanya megandung pengertian bahwa materi tes tersebut adalah bersumber dari materi yang telah diberikan sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang telah ditentukan. Ditilik dari segi pemberian skor, maka tes objektif adalah tes yang terhindar dari unsur-unsur subjektif unsur pribadi yang mempengaruhi. Misalnya tulisan yang lebih bagus mendapat skor yang lebih tinggi dari tulisan yang jelek meskipun memiliki jawaban yang sama. d. Praktikabilitas Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, dan mudah pengadministrasiannya. Tes yang praktis adalah tes yang mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi 32 dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan/ diawali oleh orang lain. e. Ekonomis Ekonomis yang dimaksud disini adalah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama. Bentuk-bentuk Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar apabila ditinjau dari segi bentuk soalnya, dapat dibedakan menjadi tes bentuk uraian dan tes bentuk objektif. a. Tes Hasil Belajar Bentuk Uraian Tes hasil belajar bentuk uraian essay test yang juga sering dikenal dengan istilah tes subjektif adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Menurut Anas Sudijono 2006 100 tes bentuk uraian adalah tes yang memiliki beberapa karakteristik yaitu; 1 tes tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa uraian atau paparan kalimat yang biasanya cukup panjang, 2 bentuk-bentuk pertanyaan atau perintahnya menuntut testee untuk memberikan penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan, membedakan, dan sebagainya, 3 jumlah butir soalnya tidak banyak hanya berkisar lima sampai dengan sepuluh butir, 4 pada umumnya butir-butir soal tes uraian diawali dengan kata-kata jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan dan sebagainya. Tes hasil belajar bentuk uraian memiliki kebaikan-kebaikan antara lain 1 mudah disiapkan dan disusun, 2 tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan, 3 mendorong siswa berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus, 4 memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri, 5 dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang diteskan. Adapun kekurangan dari tes uraian adalah; 1 kadar validitas dan reliabilitasnya rendah karena sukar diketahui segi-segi mana dari pengetahuan siswa yang benar-benar telah dikuasai, 2 kurang representatif dalam mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya hanya beberapa saja terbatas, 3 cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif, 4 pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai, 5 waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Bertitik tolak dari keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh tes hasil belajar bentuk uraian yang telah dikemukakan di atas, maka ada beberapa petunjuk dalam penyusunannya yaitu 1 hendaknya soal-soal tes dapat meliputi ide-ide pokok dari bahan yang diteskan, dan kalau mungkin disusun soal yang sifatnya komprehensif, 2 hendaknya soal tidak mengambil kalimat-kalimat yang disalin langsung dari buku atau catatan, 3 pada waktu menyusun, soal-soal itu sudah dilengkapi dengan kunci jawaban serta pedoman penilaiannya, 4 hendaknya diusahakan agar pertanyaannya bervariasi antara jelaskan, mengapa, bagaimana, seberapa jauh, agar dapat diketahui lebih jauh penguasaan siswa terhadap bahan, 6 hendaknya rumusan soal dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh tercoba, 7 hendaknya ditegaskan model jawaban apa yang 34 dikendaki oleh penyusun tes, untuk ini pertanyaan tidak boleh terlalu umum, tetapi harus spesifik Suharsimi Arikunto, 2012 178-179. b. Tes Hasil Belajar Bentuk Objektif Tes objektif adalah tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih di antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing item atau dengan jalan menuliskan mengisiskan jawabannya berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat atau ruang yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang bersangkutan Annas Sudijono, 1996 106-107. Sebagai salah satu jenis tes hasil belajar, tes objektif dibedakan menjadi beberapa macam yaitu tes objektif bentuk benar-salah, bentuk pilihan ganda, bentuk menjodohkan, bentuk isian, dan bentuk melengkapi. Masing-masing bentuk tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Tes objektif memiliki beberapa kebaikan diantara yaitu 1 mengandung lebih banyak segi-segi positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun guru, 2 lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi, 3 pemeriksaannya dapat diserahkan pada orang lain, 4 pemeriksaannya tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi Suharsimi Arikunto, 2012 180. Adapun kelemahannya adalah 1 persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit dari pada tes esai karena soalnya banyak dan harus teliti, 2 soal-soalnya cenderung untuk mengungkap ingatan dan pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi, 3 banyak kesempatan untuk main untung-untungan, 4 kerja sama antar siswa pada waktu mengerjakan soal lebih terbuka Suharsimi Arikunto, 2012 180.
ciri ciri siswa yang baik