🎰 Puisi Sindiran Untuk Pemerintah

Puisikritikpolitik #puisisindiranpemerintah #IwansangpenulisPuisi sindiran pemerintah ini menceritakan tentang perilaku para pejabat yang kadang sewenang we Untuklebih jelasnya kata kata dalam bait puisi sindiran untuk wakil rakyat disimak saja di bawah ini puisi berjudul janji puitis. Janji Puitis Oleh: joxer Bila terpaksa kutuliskan suara Kan kuteriakan goresan ujung pena Dilembar bisu ujung lidah Bosan mengecap syair janji indah Menghilang sembunyi dibalik dasi Ingat! Sumpahmu atas nama Illahi Kritiksosial di Indonesia juga pernah disampaikan dalam bentuk program televisi. Program televisi tersebut adalah " sentilan - sentilan " yang tayang di metro tv program humor politik tersebut banyak menggunkan humor sebagai media untuk menyampaikan kritik sindiran atas kinerja pemerintah yang melencet dari tugas tersebut. Nf90A. - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019, Fadli Zon memang selalu ramai menjadi perbincangan. Selain sindiran-sindiran kerasnya terhadap lawan politik, pria yang menjadi Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Sedunia ini juga terkenal aktif mengomentari berbagai persoalan di dunia politik Tanah Air. Bukan hanya menggunakan kata-kata biasa, Fadli pun kerap mengomentari kinerja pemerintah saat ini, khususnya Presiden Jokowi dengan sindiran-sindirannya yang dituangkan dalam bentuk puisi. Fadli sendiri adalah alumni Jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Sejak tahun 2014 ia aktif membuat puisi yang berisi sindiran tentang perpolitikan di Indonesia. Bahkan, tak hanya Jokowi, terbaru Fadli disebut-sebut menyindir salah satu ulama dengan puisinya yang berjudul 'Doa yang Ditukar'. Ingin tau seperti apa saja puisi Fadli Zon yang penuh kontroversi itu? Berikut rangkum puisinya dari berbagai sumber, Rabu 6/2. 1. Puisi berjudul 'Mau Saya Tabok Rasanya' ini dibuat Fadli Zon usai Presiden Jokowi mengatakan ingin menabok penyebar hoax PKI yang menyerangnya. foto Instagram/fadlizon MAU SAYA TABOK RASANYA Mau saya tabok rasanya ketika kau enteng berdusta soal dana gempa hingga esemka Mau saya tabok rasanya ketika kau seenaknya naikkan harga menyusahkan jutaan rumah tangga Mau saya tabok rasanya ketika kau impor beras dan gula petani hancur panen derita Kini kau gadai lagi negara ekonomi makin liar liberal buta asing caplok semua bidang usaha Mau saya tabok rasanya agar kau lihat realita bukan fatamorgana Fadli Zon, Perjalanan Jakarta-Balikpapan, 24 Nopember 2018 2. Sedangkan puisi 'Tak Pernah Terbayang' ini menceritakan tentang kekaguman Fadli yang tak pernah membayangkan persatuan umat Islam yang begitu kompak di Aksi Bela Islam pada November 2016. foto Instagram/fadlizon TAK PERNAH TERBAYANG tak pernah terbayang jutaan rakyat berbaris datang dari gang sempit, kampung, komplek perumahan dari apartemen, blok petakan sampai lokasi gusuran semua sepakat menuntut keadilan tak pernah terbayang jutaan umat berbaju putih berwajah bersih memenuhi mushola, masjid dan lapangan berbekal samudera keikhlasan saling berbagi penuh persaudaraan menggalang jaringan kekuatan semua sepakat membela keyakinan tak pernah terbayang para ulama, habaib dan kyai turun ke jalan bersorban keberanian semangat membalut perjuangan shalawat sepanjang perjalanan semua sepakat mendudukkan kebenaran hukum telah diinjak-injak penguasa aparat belepotan lindungi sang penista media komprador siarkan dusta fitnah berceceran di dunia maya tuan rumah Istana pergi entah kemana tak pernah terbayang jutaan manusia teriak lantang takbir menguasai gelanggang Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar! dan lagu Indonesia Raya berkumandang Bangunlah jiwanya bangunlah badannya demonstan mengacungkan kepalan tangan tak peduli lagi segala ancaman semua sepakat menuntut keadilan hari itu kurasakan denyut nadi revolusi menggerakkan hati nurani bersiap melawan tirani *Fadli Zon, 5 Nopember 2016 Setelah mengikuti Aksi Bela Islam, 4 Nopember 2016. 3. Fadli juga membuat puisi 'Raisopopo' yang lagi-lagi menyindir Jokowi pada 2 tahun pemerintahannya. foto Instagram/fadlizon RAISOPOPO aku raisopopo seperti wayang digerakkan dalang cerita sejuta harapan menjual mimpi tanpa kenyataan berselimut citra fatamorgana dan kau terkesima aku raisopopo menari di gendang tuan melenggok tanpa tujuan berjalan dari gang hingga comberan menabuh genderang blusukan kadang menumpang bus karatan diantara banjir dan kemacetan semua jadi liputan menyihir dunia maya dan kau terkesima aku raisopopo hanya bisa berkata rapopo Fadli Zon, 16 April 2014 4. Ini adalah puisi terbaru Fadli di Bulan Februari 2019 yang berjudul 'Doa yang Ditukar'. Puisi ini disebut-sebut menyindir salah satu ulama di Indonesia. foto Instagram/fadlizon DOA YANG DITUKAR doa sakral seenaknya kau begal disulam tambal tak punya moral agama diobral doa sakral kenapa kau tukar direvisi sang bandar dibisiki kacung makelar skenario berantakan bubar pertunjukan dagelan vulgar doa yang ditukar bukan doa otentik produk rezim intrik penuh cara-cara licik kau Penguasa tengik Ya Allah dengarlah doa-doa kami dari hati pasrah berserah memohon pertolonganMu kuatkanlah para pejuang istiqomah di jalan amanah Fadli Zon Parung, Bogor, 3 Feb 2019 5. Puisi 'Sontoloyo' dibuat Fadli yang menyerang rezim Jokowi. Puisi ini dibuat saat kata 'sontoloyo' yang dilontarkan Jokowi tengah ramai menjadi perbincangan. foto Instagram/fadlizon SONTOLOYO! kau bilang ekonomi meroket padahal nyungsep meleset sontoloyo! kau bilang produksi beras berlimpah tapi impor tidak kau cegah sontoloyo! kau bilang pengangguran turun orang cari kerja makin berjibun sontoloyo! utang numpuk bertambah rupiah anjlok melemah harga-harga naik merambah hidup rakyat makin susah kau jamu tuan asing bermewah-mewah rezim sontoloyo! Fadli Zon, 25 Oktober 2018 6. Adanya puisi 'Ada Genderuwo di Istana' membuat Fadli Zon dilempari balasan puisi yang berjudul 'Ada Genderuwo di Senayan' karangan Arsul Sani yang masuk dalam kubu Jokowi. foto Instagram/fadlizon ADA GENDERUWO DI ISTANA ada genderuwo di istana tak semua orang bisa melihatnya kecuali yang punya indra istimewa makhluk halus rendah strata menakuti penghuni rumah penguasa berubah wujud kapan saja menjelma manusia ahli manipulasi tipu sana tipu sini ada genderuwo di istana seram berewokan mukanya kini sudah pandai berpolitik lincah manuver strategi dan taktik ada genderuwo di istana menyebar horor ke pelosok negeri meneror ibu pertiwi Fadli Zon, 11 Nopember 2018 7. Puisi 'Kaos dan Sepeda' berisi sindiran Fadli kepada Jokowi yang kerap membagikan kaos dan sepeda. Puisi ini mempertanyakan kesejahteraan masyarakat yang akan semakin makmur dengan adanya pembagian kaos dan sepeda. foto Instagram/fadlizon KAOS DAN SEPEDA dimanakah kesejahteraan? ketika ekonomi susah lapangan kerja makin punah kesenjangan kaya miskin mewabah kau lempar kaos di jalanan keluar dari mobil kebesaran jas lengkap penuh pengawalan kaos berhamburan jadi rebutan inikah jalan menuju kemakmuran? kemanakah kesejahteraan? ketika utang terus bertambah daya beli rakyat makin lemah harga kebutuhan pokok meroket tajam kau buat sepeda jadi hiburan kuis pertanyaan asal-asalan hadiah sepeda bertaburan inikah jalan menuju kemakmuran? seperti apakah kesejahteraan? ketika kaos dan sepeda selalu ada dalam berita dari soal ikan tongkol sampai Raisa inilah cerita negara keempat terbesar di dunia tak ada derita apalagi sengsara karena dibunuh statistik angka-angka dan media digenggam kuasa aku bayangkan Bung Karno dan Bung Hatta pikiran-pikiran besar merekat Indonesia narasi menyatukan tanah pusaka pidato dan tulisan heroik penuh makna perdebatan menyelami substansi wacana teladan kepemimpinan luar biasa mereka tak bagi kaos dan sepeda kaos dan sepeda bukan sekadar tanda mata ini ironi zaman penuh dagelan menjadikan kita bahan lawakan Fadli Zon, Yerevan, 3 Sep 2017 8. Salah satu puisi terbaru Fadli Zon berjudul 'Ahmad Dhani' yang dibuat karena adanya kasus Ahmad Dhani yang dipenjara. foto Instagram/fadlizon AHMAD DHANI kau telah bersaksi tentang zaman penuh persekusi kau melihat dengan mata kepala sendiri teater kebiadaban rezim tirani kini kau korban kriminalisasi ruang gerakmu makin dibatasi kau telah didzalimi mereka cemas kata-katamu melahirkan kesadaran mereka gentar dengar lagumu membangunkan perlawanan menabuh genderang kebangkitan mereka bungkam kalimatmu sambil menebar teror ketakutan mereka hentikan nyanyianmu sambil mencari-cari kesalahan mereka ingin kau tunduk tersungkur tapi kau berdiri tegak pantang mundur mereka ingin kau berkhianat tapi kau kokoh menjunjung amanat membela umat membela rakyat perjalananmu kini menentukan kau bukan sekedar musisi pemberani kau penghela roda perubahan rezim ini harus segera diganti dan dimusnahkan Fadli Zon, Perjalanan Jakarta-Surabaya 29 Januari 2019 AhmadDhaniKorbanRezim SaveAhmadDhani brl/guf Recommended By Editor Respons keras Dul Jaelani namanya dikaitkan dengan aktivitas politik Pose jari 5 seleb ini bikin heboh, dianggap simbol pilihan politik 12 Nama caleg di spanduk kampanye ini mengundang senyum 3 Politisi yang suka ngevlog, kekinian banget Fadli Zon-Ahmad Dhani tiru Jokowi cukur di Garut, warganet heran Kumpulan puisi kritikan terhadap pemerintah. Puisi merupakan seni tulis yang menggunakan bahasa dan kata kata indah, untuk mendeskripsikan serta mengulas tentang suatu kejadian dan hal hal yang dirasakan, dan di tuang dalam bentuk kata berbait seperti puisi kritik pemerintah atau puisi tentang kritik hal yang diulas pada puisi kritikan untuk pemerintah yang dipublikasikan kali ini adalah kritikan kepada pemerintah atau kritik pemimpin. Yang mana umumnya kritik muncul dari masyarakat karena adanya ketidakpuasan terhadap kinarja kesenjangan sosial dan pendidikan dan hal-hal lain yang membuat rakyat merasa tak puas merupakan hal utama yang sering kali memunculkan kritik dari masyarakat terhadap kinerja pemerintah yang juga terkadang menginpirasi menulis puisi tentang kritik pemerintah ataupun tema puisi kritik tema puisi kritik sosial pemerintah yang dibagikan ini membahas tentang kejadian-kejadian yang terjadi di Negeri masing-masing judul puisi kritik sosial terhadap pemerintah yang diterbitkan antara lainPuisi sabda luka di halaman senjaPuisi hidupkan nyawa PapuaPuisi cinta penghabisanPuisi menyulam hamparanPuisi robohnya mikrofon TuhanLima judul puisi kritik kepada pemerintah dalam bentuk puisi naratif, dapat menjadi contoh puisi bagi pembaca yang ingin menulis puisi tentang Puisi Kritikan Terhadap PemerintahPemerintah merupakan sekelompok orang yang secara bersama- sama memikul tanggung jawab terbatas untuk menggunakan kekuasaan, mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik dan lain terkadang kebijakannya tak adil dan merugikan masyarakat sehingga masyarakat, mengkritik kinerja bagaimana cerita puisi dan maknanya dalam bait bait puisi tentang kritik sosial terhadap pemerintah, selengkapnya disimak saja berikut LUKA DI HALAMAN SENJAKarya YS SunaryoAku menyebutmu sebagai pemilik sukma penumpuk luka. Sedari pagi hingga senja adalah deras air mata. Semula, hanya gumpalan derita, namun di renta raga mengisahkan perjalanan luka pagi acapkali menanah iri-dengki, bahkan anarki. Disebab kau dianaktiri deru pembangunan negeri yang disesaki tingkah korupsi. Kemiskinan memeluk dari kepala hingga kaki. Tersisih, terkulai di deret nama-nama tak bersekolah tinggi, dan kurang pada luka senja, tetes air mata menjadi buliran-buliran doa. Insyafi dosa-dosa di hamparan ampunan sajadah cinta. Senyum bahagia walau pada raga tersemat sebutan du'afa. Namun tiada bara pendidih kuyakini jika luka di masa lalu tak lagi mendendam batu. Ketika kau gerus dengan ikhlas memaafkan di wajah basah wudu. Hingga di teduh halaman senja, luka menjadi bahasa ketukan pada pintu 16 Maret 2018HIDUPKAN NYAWA PAPUAKarya YS SunaryoAku mendengar dan melihatmu, kawan. Kematian telʌnjang di hutan dan di jalan-jalan. Pemakaman di bara saling balas dendam. Di purba pakaian, kau lapar, pikiran dan pilihan acapkali tidak normal. Hengkang ikatan nilai, juga tergerus kesadaran moral. Rasa serumpun pulau menjadi kacau balau. Demi yang tidak dimengerti, ditikam seisi kampung kau!Burung Cendrawasih pun tak lagi bersuara kasih. Turut berduka di kehidupan yang kian tersisih. Diperkelahikanlah segala risau dan keputusasaanmu. Agar lupa penjarahan besar-besaran di semua memang saling melenyapkan. Namun jiwa-jiwamu bukanlah yang menginginkan. Ada kerakusan di jauh sana peletup asap kematian. Tunggangi keterbelakangan dan kemelaratan di kisruh berebut makanan. Demi langgeng perang antar suku dan keturunan. Hingga semua hilang tak sadarlah kawan semua. Bumi kalian sempurna diboneka raksasa dunia. Tak mesti terus-terusan berikan nyawa. Pada sejahtera yang tak pernah punya. Kecuali satukan semua dada dan, unggulkan isi 17 Maret 2018CINTA PENGHABISANKarya YS SunaryoSedari dulu segala telah dipersembahkan. Keringat, darah, dan kematian hampir di tujuh turunan sudah ditunaikan. Erangan lapar dan tersisihkan masih terasa, begitu sempurna. Semua untuk merdeka, dan kemajuan aku kini telah diproklamirkan sebagai golongan kehilangan. Lalu, untuk siapa lagi yang mesti diperjuangkan? Kecuali menimba duka di keruh air mata. Dan, ini tetap aku berikan, jika kaupun masih tetap meminta apa yang kau minta dari mereka? Pada nenek moyangnya yang tak pernah mati untuk Ibu Pertiwi. Tak pernah telʌnjang kaki seribu hari untuk membambu runcing kompeni. Ketika tak sekatapun namanya tertulis di lautan dan daratan Nusantara. Namun takhtanya mencekram di segala kuasa, melubang menghunjam pucat cinta di pelukan penghabisan, hanya gemeretak gigi menyaksikan kau dan mereka kian manjakan keserakahan. Pada kepal tangan lunglai, lirih sukmaku berpesan Indonesia anugerah Tuhan jangan kau habis dijual-belikan!Ciamis, 19 Maret 2018MENYULAM HAMPARANKarya YS SunaryoAku mengenalmu sebagai satu raga banyak wajah. Berdomino di meja-meja mewah, dan berteka-teki di gagah langkah. Merayu di lidʌh cʌndu, lalu mencʋmbu tubuh-tubuh yang telah kau memanggil-manggil rindu di waktu telah menjadi batu? Sedangkan bumi semakin renta, dan kau kian tak peduli dosa-dosa yang mengunggun bara. Membakar cinta di haus takhta, hingga segala keruh diteguk tak itu keringat jelata berbaur nanah di luka membusuk lara. Dan kau pura-pura lupa itu hidangan apa. Tak cukup diingatkan dengan gunung melahar, hutan dan sawah mengerang kehilangan papan dan pangan. Pun ketiadaan sandang yang terbaca di gelembung hanya ingin kembali ke satu hamparan yang kini telah robek di setiap sudut keindahan. Akan kukembalikan dengan sulaman ayat-ayat Tuhan. Tanpa mengejar negeri khalayan maju, tetapi mulut bisu dan telinga dungu. Di kartu-kartu lain yang tak pernah 20 Maret 2018ROBOHNYA MIKROFON TUHANKarya YS SunaryoLagi dan lagi, mikrofon Tuhan ditikam. Ambruk bersimbah darah, dan di antaranya mendekap wafat berselubung keanehan. Bukan heran terhadap takdir kematian. Melainkan tebal ketidakwajaran pada kejadian dan cara gerangan yang merobohkan? Jejak berita mengabarkan bahwa pelakunya sekumpulan orang hilang ingatan. Di luka menganga bergelimpangan, hanya satu naskah yang dimainkan. Pada penghunus yang sama, waktu serupa, alasan yang tidak berbeda. Ketakutan tercipta di mana-mana. Dan sutradara adalah jiwa seteru bercermin dari zaman ke zaman. Bahwa melawan Tuhan pasti terkubur menyeramkan. Kuasa yang menyuapi rakyat dengan ketakutan adalah bangsa yang mudah dikalahkan. Dan pewaris para nabi yang dimatikan, mesti lekas mengundang kehancuran mikrofon Tuhan tak lagi bersuara, jangan sesali hilangnya surga. Padahal ia telah menjaga, dan berikan berjuta-juta nyawa untuk bahagia seluruh asal-usul manusia. Namun jika tiada sia-sia, apalagi dibuat dalam rencana; aduhai panggilan kiamat telah 21 Maret 2018Demikianlah kumpulan puisi kritikan terhadap pemerintah. Simak/baca juga puisi tentang kritik yang lain di blog ini, semoga puisi kritikan diatas menghibur dan bermanfaat bagai pembaca yang menyukai rangkai merangkai kata. Sampai jumpa pada puisi tema puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung. Contoh Puisi Satire, Foto Hanya Ilustrasi Pexels/Nothing Ahead5 Contoh Puisi Satire untuk SindiranContoh Puisi Satire, Foto Hanya Ilustrasi Pexels/Suzy HazelwoodAku bertanya...tetapi pertanyaan-pertanyaanku membenturjidat penyair-penyair salon,yang bersajak tentang anggur dan rembulan,sementara ketidakadilan terjadi disampingnya, dan delapan juta kanak-kanaktanpa pendidikan, termangu-mangu dalamkaki dewi menyembunyikan lampu wasiatnya "malu"Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi "rapi-rapi"David coverfil dan rudini bersembunyi "rendah diri"Entah, andai Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnyaAmplop-amplop di negeri amplop mengatur dengan teraturHal-hal yang tak teratur menjadi teraturHal-hal yang teratur menjadi tak teraturMemutuskan putusan yang tak putusMembatalkan putusan yang sudah putusAmplop-amplop menguasai penguasaDan mengendalikan orang-orang biasaAmplop-amplop membeberkan dan menyembunyikanMencairkan dan membekukanMengganjal dan melicinkanOrang bicara bisa bisuOrang mendengar bisa tuliOrang alim bisa nafsuOrang sakti bisa matiDi negeri amplop,amplop-amplop mengamplopi apa saja dan siapa sajaLapar menyerang desakuKentang dipanggang kemarauSurat orang kampungkuKuguratkan kertasRisauCinta benarkah kamu buta?Bukankah kamu hati yang suciHati yang tulusHati yang bersihHati yang tak menodaiDan tak ternodaiMengapa sebagian dari merekaMengatasnamamu untuk membuat tak berdayaDan membuat IukaAtas namamu yang butaSebagian dari mereka merenggut kesucian manusiaCinta namun kini ternodaiOleh mereka-mereka yang tak punya hatiMereka-mereka tak kenal nuraniSebab yang berkuasa atas kepalaHanyalah nafsu yang birahiKau bicara kejujuran sambil berdustaKau bicara kesederhanaan sambil shopping di SingapuraKau bicara nasionalisme sambil jual aset negaraKau bicara kedamaian sambil memupuk dendamKau bicara antikorupsi sambil menjarah setiap celahKau bicara persatuan sambil memecah belahKau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadiKau bicara kemiskinan di tengah harta bergelimpanganKau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderitaKau bicara pengkhianatan sambil berbuat yang samaKau bicara seolah dari hati sambil menitikkan air mataAir mata buaya

puisi sindiran untuk pemerintah