♥️ Smk Berbasis Pesantren Di Jawa Tengah

Salahsatu SMK berbasis pondok pesantren di Kabupaten Jepara mengklaim telah menjadi mitra dalam pelaksanaan program pelatihan kartu pra kerja. SMK Balekambang Jepara yang telah bersiap untuk memberikan materi pelatihan kepada pemegang kartu pra kerja. Ada banyak SMK terbaik di Jawa Tengah yang kini sedang menjadi incaran para siswa jelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021. Apalagi, Jawa Tengah banyak SMK yang menghasilkan lulusan terbaik untuk siap berkembang di berbagai perusahaan maupun mengembangkan lapangan kerja sendiri. Pesantrenini berlokasi di Jl. Sawah Besar Timur No.99, Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah. Pondok pesantren As Shodiqiyyah Semarang berdiri pada tanggal 14 September 1998. Unit Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) Madrasah Diniyyah (MADIN) Adatiga daerah yang membuka sekolah gratis SMK Negeri Jateng, yaitu Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Purbalingga. Sekolah gratis itu juga salah satu jurus jitu mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah lewat pendidikan. Dari program tersebut, diharapkan dapat bermunculan aksi nyata Ganjar lainnya seperti SMK berbasis pesantren. kdDj9cM. Kendal Pemerintah Kabupaten Pemkab Kendal, Jawa Tengah, melakukan berbagai upaya untuk mengangkat perekonomian di lingkungan pesantren. Salah satunya dengan menggelar Expo SMK Berbasis Pesantren di Ponpes Manbaul Hikmah Kaliwungu. Sebanyak 47 SMK berbasis pesantren di Jawa Tengah mengikuti kegiatan yang telah berlangsung pada 26-27 November 2022 itu. Sejumlah produk unggulan dipamerkan. "Kegiatan ini merupakan miniatur expo yang sudah dilaksanakan oleh Pemkab Kendal, namun bedanya ini fokus pada produk SMK berbasis pesantren di Jawa Tengah. Dengan karya dan produk akan menjadi sumber daya unggulan yang dimiliki pondok pesantren itu sendiri,” kata Bupati Kendal Dico M Ganinduto. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Karya yang dihasilkan siswa SMK berbasis pesantren tersebut juga bisa mengangkat perekonomian pesantren karena banyak kompetensi yang diajarkan kepada siswa. Misalnya, mesin, tata boga, tata busana, dan lainnya sehingga bisa bersaing dengan produk unggulan lain. "Diharapkan expo tersebut akan memicu persaingan sehat antar pesantren dan mampu mewujudkan SMK yang mempunyai daya saing, sehingga produknya bisa berkembang lebih baik lagi," kata Bupati Dico. Sementara itu, Pengasuh Ponpes Manbaul Hikmah, Bassyarahman, mengatakan expo ini bagian dari pameran produk SMK berbasis pesantren se-Jawa Tengah. "Acara ini membuktikan kepada negara bahwa SMK berbasis pesantren bisa berkarya dan berinovasi, serta mampu memberikan kontribusi kepada negeri dengan kiprahnya,” kata Gus Basyar. Jepara - Salah satu SMK berbasis pondok pesantren di Kabupaten Jepara mengklaim telah menjadi mitra dalam pelaksanaan program pelatihan kartu pra kerja. SMK Balekambang Jepara yang telah bersiap untuk memberikan materi pelatihan kepada pemegang kartu pra SMK Balekambang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Balekambang Jepara, KH Miftahudin menyebut, SMK binaannya tersebut sudah siap memberikan materi pelatihan mulai Jumat 8/5."Mulai pertama pelatihan besok. Itu macam-macam, ada pelatihan busana, animasi, boga, macam-macam. Yang itu semua sifatnya praktis-praktis untuk pemegang kartu pra kerja," jelas Miftahudin saat dimintai konfirmasi detikcom melalui telepon, Kamis 7/5/2020. Miftah yang juga sebagai koordinator penghimpun pegasuh SMK Ponpes di Jawa Tengah menyebut ada sejumlah SMK lain yang terlibat, melalui platform sekolahmu. Per sekolah diberi kelonggaran untuk menyediakan 3 sampai 5 jenis konten pelatihan."Jadi kita sekolah akan dibina terlebih sahulu dari platform sekolahmu, bentukannya seperti apa, isinya apa saja, itu nanti yang akan dibentuk secara mudah. Karena harapannya hanya sekali pelatihan dan itu sudah mencakup semuanya," DPR RI Fraksi Golkar Nusron Wahid menilai, dengan adanya SMK Ponpes yang turut menjadi mitra dalam program pelatihan Kartu Pra Kerja dapat mendukung suksesi program yang muncul di masa pandemi COVID-19 saat ini. BANYWUANGI - Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani membuka Festival Kitab Kuning yang digelar di Masjid Kiai Saleh Lateng, Kelurahan Lateng, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Sabtu 10/6/2023. Pameran yang merupakan bagian dari Banyuwangi Festival B-Fest itu, menampilkan seratusan kitab-kitab peninggalan KH Kiagus Muhammad Sholih Syamsudin atau yang dikenal sebagai Kiai Saleh Lateng 1862-1952. Kitab-kitab yang dipamerkan bukan hanya hasil tulisan Kiai Saleh. Mayoritas justru kitab-kitab pengetahuan berbahasa Arab dan bertuliskan Jawa Pegon hasil tulisan ulama-ulama besar Tanah Air. Sebut saja di antaranya kitab tulisan KH Abdul Wahab Hasbullah yang dibuat sebelum pendirian Nahdlatul Ulama NU, naksah kuno tulisan tangan Raden Asnawi Kudus dan kitab-kitab langka lainnya. Bupati Ipuk mengatakan, pameran Festival Kitab Kuning diharapkan bisa menggaungkan kembali budaya mempelajari kitab kuning sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan di kalangan para santri. "Festival ini sebagai upaya merestorasi keilmuan hasil karya para ulama dari berbagai macam bidang ilmu pengetahuan," kata Bupati Ipuk. Menurutnya, banyak anak muda saat ini lebih memilih belajar keilmuan dari rujukan buku-buku yang ditulis oleh para pemikir barat. Tren tersebut perlu diimbangi dengan budaya membaca ilmu pengetahuan dari kitab-kitab Kuning. Sebab, kitab kuning bukan hanya berisi tentang ilmu-ilmu agama, melainkan juga hal-hal lain yang berkaitan dengan sejarah dan pemikiran para tokoh besar. "Ilmu-ilmu yang ada di kitab kuning harus kembali dihadirkan. Karena sekarang sudah jarang sekali orang mengikuti kegiatan pengajian yang membahas kitab kuning," sambungnya. Dengan demikian, Bupati Iuik berharap, pembelajaran kitab kuning akan mencetak generasi-generasi muda yang kuat keimanan dan keilmuannya. Kurator Pameran Festival Kitab Kuning, Ayung Notonegoro menambahkan, kitab-kitab yang dipamerkan merupakan koleksi Kiai Saleh yang tersimpan puluhan tahun dalam lemari. Kitab-kitab itu dieksplorasi dan dikaji ulang untuk menghidupkan kembali khazanah peninggalan Kiai Saleh. "Semoga cara ini akan menjadikan sumber amal jariyah bagi Kiai Saleh dan para ulama lain yang menuliskan karyanya. Juga mengukuhkan khazanah pengetahuan Islam Nusantara yang telah ditorehkan oleh para ulama tersebut bertahun-tahun silam," kata Ayung. Sekadar untuk diketahui, Kiai Saleh adalah ulama besar Banyuwangi. Ia juga intelektual Islam terkemuka sekaligus pejuang yang gigih. Kiai Saleh juga disebut sebagai salah satu pendiri Nadhlatul Ulama, sekaligus pernah menjadi Mustasyar PBNU pada 1928.

smk berbasis pesantren di jawa tengah